A. Tema Essay : Pengaruh Sekolah
Terhadap Perilaku dan Kepribadian semua Pihak di Sekolah
B. Sub Tema : Hakikat Kepribadian
Guru
C. Judul : Kekhasan dari
Seorang Pahlawan
D. Isi Essay :
Menurut Sugeng, pendidikan merupakan faktor yang
sangat penting dalam proses pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat
berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia yang bertitik tolak
pada norma yang berlaku di masyarakat. Menurut Syaiful, unsur-unsur dalam dunia
pendidikan yang berperan untuk memajukan pendidikan itu sendiri yaitu subjek yang dibimbing (peserta
didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi antara peserta didik dengan
pendidik, tujuan pendidikan, materi pendidikan, alat dan metode, serta
lingkungan pendidikan. Salah satu unsur dalam proses pendidikan adalah orang
yang membimbing atau yang biasa disebut dengan guru. Dalam
proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar
dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan
pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas
membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap,
aktif, kreatif, dan mandiri. Guru memegang peranan sentral dalam proses belajar
mengajar, untuk itu mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh
kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Guru yang baik
tentunya memiliki kepribadian yang baik pula karena kepribadian seorang guru
berpengaruh terhadap pembelajaran peserta didik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Kepribadian merupakan sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakannya dari orang lain (Khas)”. Kepribadian seseorang dapat terlihat dari perilaku yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Terkait dengan kepribadian seorang guru, dapat dikatakan bahwa kepribadian guru merupakan semua ciri-ciri sikap mental dan moral, yang memiliki tugas utama sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai, dan pengevaluasi peserta didik sehingga hal tersebut dapat membedakan dirinya dengan yang lain. untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, guru sekiranya harus dapat bersikap profesional. Maksudnya adalah guru dapat melaksanakan kewajibannya sebagai seorang guru sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan guru adalah seseorang yang patut digugu dan ditiru oleh siswa dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah. Kepribadian guru merupakan cerminan keberhasilan belajar dari siswa itu sendiri karena kepribadian siswa sangat berpengaruh terhadap kepribadian siswa di masa depan. Dapat dikatakan bahwa guru sebagai penentu masa depan siswa. Kepribadian seorang guru akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih berada pada tingkat dasar. Karena itu, guru harus memiliki kepribadian yang dapat membantu peserta didik meraih cita-cita di masa depan. Kepribadian yang minimal harus dimiliki seorang guru yaitu kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, serta menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Kepribadian yang pertama
yaitu kepribadian yang mantap dan stabil. Tidak semua guru dapat berperilaku
yang sesuai di depan siswa. Masalah dalam hal perilaku yang dimiliki oleh guru
dalam mengajar pun bermacam-macam. Terdapat guru
yang goncang atau tidak stabil emosinya dalam mengajar, misalnya mudah cemas,
penakut, pemarah, penyedih dan pemurung. Sehingga akan menyebabkan siswa
menjadi terombang-ambing dalam mengikuti pelajaran akan mengikuti emosi dari
guru yang mengajar. Hal tersebut dikarenakan siswa masih dalam proses
pertumbuhan dan belum bisa memikirkan apa yang mereka perbuat (tidak stabil). Guru
yang tidak stabil seringkali tidak disukai siswa dalam mengajar karena mereka
tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh guru. Sehingga akibat dari
ketidakstabilan guru tersebut, kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran akan
kurang dikarenakan merasa terombang-ambing oleh guru. Guru yang pemarah, akan
menyebabkan anak didik menjadi takut. Ketakutan itu dapat bertumbuh atau
berkembang menjadi benci. Karena takut itu menimbulkan derita atau ketegangan
dalam hati siswa. Sebagus apapun penjelasan guru tersebut, kalau siswa sudah
merasa takut dan benci dengan guru tersebut, segala materi yang dijelaskan akan
dirasa susah, dan akibatnya siswa akan menjadi bodoh walaupun sebenarnya anak
tersebut merupakan anak yang pintar. Hal tersebut lama-kelamaan akan berdampak
pula pada pandangan kepada guru secara umum, sehingga kalimat yang menyatakan
bahwa guru adalah orang yang patut digugu dan ditiru akan tidak akan berlaku
lagi.
Kepribadian yang
selanjutnya yaitu kepribadian yang dewasa. Masalah terkait kepribadian yang
dewasa pada guru sering diperdebatkan dan dapat disaksikan pula di media massa
akibat seorang guru tidak bersikap dewasa. Salah satu contohnya yaitu tindakan
pemerkosaan yang dilakukan guru kepada siswanya sendiri. Hal tersebut
menyatakan bahwa guru yang seperti itu belum memiliki kepribadian yang baik
khususnya dalam hal kedewasaan. Sebagai seorang pendidik, tidak seharusnya
seorang guru bertindak tidak senonoh kepada siswanya sendirinya. Hal tersebut
akan merusak citra dan martabat guru tidak hanya guru yang terkait masalah
tersebut, namun akan berdampak pada nama baik guru secara keseluruhan.
Kepribadian guru yang dewasa yang menjadi ujian berat bagi seorang guru adalah
dalam hal pengontrolan emosi. Guru yang susah menahan emosi terhadap rangsangan
yang menyinggung perasaannya akan tidak baik bagi guru. Salah satu sikap yang
mengesankan bahwa seseorang itu dewasa adalah sikap mandiri. Bersikap dewasa
dan mandiri sangat diperlukan untuk menjadi guru yang baik dan dapat ditiru
oleh siswa. Selain itu, etos kerja guru juga berpengaruh terhadap sikap dewasa
guru karena dari etos kerja guru dapat dilihat seberapa semangat guru dalam
mengajar dan akan terlihat sejauh mana tingkat kedewasaan dari guru tersebut.
Kepribadian selanjutnya
yang setidaknya dimiliki oleh guru yaitu kepribadian yang arif. Untuk dapat mengajarkan
hal yang baik kepada siswa, terlebih dahulu guru sebagai yang akan ditiru harus bersikap baik.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa siswa masih sangat banyak kita lihat siswa yang perilakunya tidak sesuai bahkan bertentangan dengan
sikap moral yang baik. Salah satu contohnya yaitu kasus penusukan oleh siswa
sekolah dasar kepada temannya sendiri dikarenakan temannya menasihati agar
mengembalikan handphone seluler yang
telah dia curi. Hal tersebut telah menunjukkan bahwa perilaku siswa sudah
semakin susah untuk ditebak. Bayangkan saja seorang siswa sekolah dasar berani
melakukan hal berbahaya seperti itu. Untuk mencegah hal-hal yang demikian, pergaulan
siswa perlu dipantau dan tentunya guru tidak boleh berhenti untuk menasihati
dan memberikan contoh yang baik kepada siswa. Dalam menanamkan disiplin kepada
siswa, guru bertanggung jawab untuk mengarahkan, berbuat baik, menjadi contoh yang
sabar dan penuh pengertian kepada siswa. untuk membuat siswa menjadi disiplin
tidak harus dengan kegiatan yang mengandung unsur kekerasan, namun dapat
dilakukan dengan sentuhan kasih sayang. Tugas guru seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya, tidak hanya dalam bidang mengajar saja namun juga dalam
membentuk kepribadian siswa yang baik serta arif bijaksana.
Kepribadian
yang selanjutnya yaitu kepribadian yang berwibawa. Mungkin pernah kita dengar
mengenai seorang guru yang tidak dihargai oleh siswanya sendiri. Hal tersebut
mungkin karena guru tersebut tidak berwibawa dihadapan siswa yang diajarnya.
Sikap berwibawa sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru untuk
menyampaikan materi pelajaran, mengajarkan berperilaku yang baik pada siswa,
menasihati siswa, dan lain sebagainya. Kewibawaan dimiliki agar guru sebagai pendidik
dihormati dan dihargai oleh siswa yang diajarnya. Kewibawaan tidak harus
ditunjukkan dengan wajah yang seram dan galak, namun dapat dengan rasa rendah
hati dan menerima masukan-masukan yang diberikan kepada guru, namun hal
tersebut tidak berarti bahwa guru dapat disepelekan. Menjadi seorang guru yang
berwibawa bagi sebagian orang mungkin sangat sulit, namun hal tersebut dapat
dipelajari seiring berjalannya waktu. Hal terpenting yang tidak boleh dilakukan
oleh guru itu sendiri yaitu bersikap angkuh dan merasa diri paling hebat karena
guru dikatakan hebat apabila seorang guru telah mampu mendidik siswanya sampai
siswa tersebut memiliki pengetahuan lebih daripada yang dimiliki oleh guru
tersebut serta bersikap sesuai dengan norma yang berlaku.
Kepribadian
yang selanjutnya yaitu menjadi seseorang yang berakhlak mulia dan teladan bagi
siswa. Salah satu tugas guru adalah menjadi panutan bagi siswanya. Jadi guru
harus memiliki akhlak yang baik sehingga siswa dapat meniru hal-hal yang baik
dan bermanfaat untuk masa depan mereka. Selain itu pada prakteknya di lapangan,
guru diibaratkan sebagai penasihat untuk siswa. sebagai seorang guru yang
memiliki akhlak mulia, guru akan sangat baik apabila selalu merasa percaya diri
dan tidak mudah tergoyahkan (konsisten dengan apa yang diputuskan). Akhlak
mulia bisa dilatih mulai dari berperilaku baik setiap hari serta berbudi
pekerti luhur.
Kepribadian
merupakan suatu hal yang khas yang dimiliki seseorang. Untuk menjadi guru yang
baik yang dapat digugu dan ditiru oleh siswa, guru harus memiliki kepribadian
yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Selain itu agar siswa yang diajar
dapat meraih cita-cita yang diharapkan. Bentuk kepribadian yang dapat
diterapkan oleh guru sebagai pendidik yaitu kepribadian guru yang mantap dan
stabil, selain itu guru juga harus memiliki wibawa, bersikap arif, dewasa,
berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan bagi siswanya.
E. Sumber :
Anonim.
2012. Kompetensi Kepribadian Guru.
terdapat pada: http://nyachya.blogspot.com/2012/07/kompetensi-kepribadian-guru.html.
Diunduh tanggal 7 Desember 2013.
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hartoto.
2008. Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan.
Terdapat pada: http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/11/bab-ii-pengertian-dan-unsur-unsur-pendidikan/.
Diunduh tanggal 7 Desember 2013.
Haryanto.
2010. Pengertian Kepribadian
(Personality). Terdapat pada: http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepribadian/.
Diunduh Tanggal 7 Desember 2013.
Nasution.
1983. Sosiologi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wibowo, Nugroho Agung. 2011. Kepribadian Guru. Terdapat pada: http://mossdefcommunity.blogspot.com/2011/12/kepribadian-guru.html.
Diunduh tanggal 7 Desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar