PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Pada saat kita duduk di bangku SMA,
kita telah mempelajari tentang tiga hukum newton. Dalam kehidupan sehari-hari
kita juga telah menerapkannya. Hukum I Newton mengatakan bahwa jika resultan
gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan
terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan
jecepatan tetap. Hal ini dapat kita rasakan sendiri, apabila kita sedang dalam
tertidur, saat akan dibangunkan oleh orang tua pasti akan merasa malas.
Demikian pula sebaliknya apabila kita melihat seorang anak kecil yang sedang
bermain, apabila kita ingin menghentikan mereka, akan sangat susah karena
mereka terlanjur asyik dalam bermain, dan masih banyak lagi contoh lain dalam
kehidupan sehari-hari. Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan yang
dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus
dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik
dengan masa benda. Hukum II Newton ini yang sering digunakan dalam perhitungan
matematika yaitu dengan rumus ∑F=ma. Yang terakhir yaitu Hukum III Newton yang
menyatakan bahwa untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar akan
tetapi berlawanan arah. Contohnya yaitu saat kita menembak dengan menggunakan
senapan, kita akan merasa terdorong ke belakang. Hal itu membuktikan bahwa
adanya reaksi dari tindakan menembak yang kita lakukan.
Hukum III Newton ini sangat sering
kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah dicontohkan tadi
yaitu saat kita menggunakan senapan. Selain itu saat kita menendang tembok,
kita merasakan sakit yang luar biasa. Hal itu karena kita mendapat reaksi dari
tembok, yaitu sebuah gaya yang arahnya menuju kita. Banyak sekali contoh-contoh
lain yang sering kita temukan. Selain contoh-contoh di atas, terdapat pula
aplikasi Hukum III Newton pada teknologi. Misalnya saja pada mesin jet ataupun
roket, terdapat hubungan aksi reaksi pada pergerakannya. Teori menyatakan bahwa
roket dapat bergerak karena adanya proses pembakaran gas hidrogen dengan gas
oksigen sehingga roket terdorong dan akhirnya meluncur ke atas. Prinsip kerja
roket sama dengan prinsip kerja balon. Apabila balon ditiup dan setelah itu
dilepaskan dengan arah vertikal ke atas, maka balon tersebut akan terbang ke
atas dan kemudian jatuh. Lalu bagaimana halnya apabila balon tersebut dalam
posisi horizontal? Apakah arah luncurnya akan tetap ke atas? Apakah gaya
gravitasi tidak mempengaruhi hal tersebut? Untuk itulah penulis membuat
praktikum ini untuk mengetahui arah luncur dari balon apabila arahnya tersebut
tidak ke atas.
RUMUSAN
MASALAH
Kemanakah arah luncur balon, apabila
sebelum dilepaskan arahnya horizontal, diagonal, atau ke bawah?
TUJUAN
Untuk mengetahui arah luncur balon
setelah dilepaskan dengan arah horizontal, diagonal atau ke bawah.
LANDASAN
TEORI
Newton menyatakan bahwa gaya tunggal
yang hanya melibatkan satu benda tak mungkin ada gaya. Gaya hadir hanya jika
ada dua benda yang berinteraksi. Pada interaksi ini gaya selalu berpasangan.
Jika A mengerjakan benda B, maka B akan mengerjakan gaya pada A. Gaya pertama
dapat disebut dengan aksi dan gaya kedua disebut dengan reaksi. Besar gaya yang
terjadi antara aksi dan reaksi sama besar. Hal tersebut dapat dinyataka dalam
Hukum III Newton yang dapat dinyatakan sebagai berikut. Untuk setiap aksi, ada
suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah. Secara sistematis hukum
ini dinyatakan sebagai berikut.
aksi
= -reaksi
Contoh
Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat berjalan, saat menembakkan
senapan. Contoh dalam aplikasi terhadapa teknologi yaitu roket dan jet. Prinsip
terdorongnya roket ke atas mirip dengan proses saat melepaskan balon yang
berisi udara ke atas. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi hidrogen cair
dan oksigen cair. Kedua bahan bakar tersebut dicampur dalam ruang bakar
sehingga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas. Gas panas ini menyembur
keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket
HIPOTESIS
Arah luncur dari balon yang
diarahkan horizontal tetap horizontal, begitu pula dengan arah diagonal dan
bawah.
PENGUJIAN
HIPOTESIS
Alat
dan bahan
Balon
mainan 2 buah
Udara
Langkah
kerja
1. Tiup
balon hingga mengembang, dan jika udara di dalam balon telah dirasa cukup
kemudian jepit balon dengan jari agar balon tidak dapat keluar.
2. Tegakkan
balon ke arah vertikal (seperti pada gambar), lepaskan jepitan jari sehingga
balon yang ada dalam udara dapat keluar bebas.
3. Amati
arah keluarnya udara dan arah pergerakan balon.
4. Lakukan
hal yang sama seperti kegiatan pada nomor 2 dan 3, dengan perbedaan arah
horizontal, diagonal, dan bawah.
Pembahasan
Dari percobaan di atas, didapat
hasil bahwa ketika percobaan untuk arah horizontal dilakukan, arah udara yang
keluar dari mulut balon ke arah horizontal dan arah gerak dari balon sesuai
dengan arah semula, namun balon tersebut dengan cepat jatuh karena udara di
dalam balon sudah habis. Seperti pada teori disebutkan bahwa hidrogen cair dan
oksigen cair mengalami proses pembakaran sehingga gas panas yang dihasilkan
mendorong roket ke atas. Ternyata demikian pula dengan balon yang diarahkan
horizontal, balon tersebut terdorong ke samping akibat adanya gas yang kita
tiupkan ke balon. Pada roket terjadi prose kimia yaitu H2 + O2
à H2O,
begitu pula dengan balon, kita sendiri yang meniupkan gas H2O atau
uap air pada balon, sehingga balon dapat terdorong ke samping (horizontal).
Sama halnya dengan arah diagonal dan ke bawah, arah balon searah dengan arah
semula yang kita berikan, dan arah udara berlawanan arah dengan arah balon.
KESIMPULAN
Dari percobaan di atas, hasil yang
didapat sesuai denga hipotesis yang diajukan. Arah pergerakan balon sesuai
dengan arah semula, ada yang horizontal, diagonal, dan juga ke bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar