Shiny Flashy Green Matrix
lambat asal selamat ^_^

Sabtu, 04 Januari 2014

LAPORAN PERCOBAAN METODE ILMIAH IAD




PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
            Pada saat kita duduk di bangku SMA, kita telah mempelajari tentang tiga hukum newton. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga telah menerapkannya. Hukum I Newton mengatakan bahwa jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan jecepatan tetap. Hal ini dapat kita rasakan sendiri, apabila kita sedang dalam tertidur, saat akan dibangunkan oleh orang tua pasti akan merasa malas. Demikian pula sebaliknya apabila kita melihat seorang anak kecil yang sedang bermain, apabila kita ingin menghentikan mereka, akan sangat susah karena mereka terlanjur asyik dalam bermain, dan masih banyak lagi contoh lain dalam kehidupan sehari-hari. Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan masa benda. Hukum II Newton ini yang sering digunakan dalam perhitungan matematika yaitu dengan rumus ∑F=ma. Yang terakhir yaitu Hukum III Newton yang menyatakan bahwa untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar akan tetapi berlawanan arah. Contohnya yaitu saat kita menembak dengan menggunakan senapan, kita akan merasa terdorong ke belakang. Hal itu membuktikan bahwa adanya reaksi dari tindakan menembak yang kita lakukan.

            Hukum III Newton ini sangat sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah dicontohkan tadi yaitu saat kita menggunakan senapan. Selain itu saat kita menendang tembok, kita merasakan sakit yang luar biasa. Hal itu karena kita mendapat reaksi dari tembok, yaitu sebuah gaya yang arahnya menuju kita. Banyak sekali contoh-contoh lain yang sering kita temukan. Selain contoh-contoh di atas, terdapat pula aplikasi Hukum III Newton pada teknologi. Misalnya saja pada mesin jet ataupun roket, terdapat hubungan aksi reaksi pada pergerakannya. Teori menyatakan bahwa roket dapat bergerak karena adanya proses pembakaran gas hidrogen dengan gas oksigen sehingga roket terdorong dan akhirnya meluncur ke atas. Prinsip kerja roket sama dengan prinsip kerja balon. Apabila balon ditiup dan setelah itu dilepaskan dengan arah vertikal ke atas, maka balon tersebut akan terbang ke atas dan kemudian jatuh. Lalu bagaimana halnya apabila balon tersebut dalam posisi horizontal? Apakah arah luncurnya akan tetap ke atas? Apakah gaya gravitasi tidak mempengaruhi hal tersebut? Untuk itulah penulis membuat praktikum ini untuk mengetahui arah luncur dari balon apabila arahnya tersebut tidak ke atas.

RUMUSAN MASALAH
            Kemanakah arah luncur balon, apabila sebelum dilepaskan arahnya horizontal, diagonal, atau ke bawah?

TUJUAN
            Untuk mengetahui arah luncur balon setelah dilepaskan dengan arah horizontal, diagonal atau ke bawah.

LANDASAN TEORI
            Newton menyatakan bahwa gaya tunggal yang hanya melibatkan satu benda tak mungkin ada gaya. Gaya hadir hanya jika ada dua benda yang berinteraksi. Pada interaksi ini gaya selalu berpasangan. Jika A mengerjakan benda B, maka B akan mengerjakan gaya pada A. Gaya pertama dapat disebut dengan aksi dan gaya kedua disebut dengan reaksi. Besar gaya yang terjadi antara aksi dan reaksi sama besar. Hal tersebut dapat dinyataka dalam Hukum III Newton yang dapat dinyatakan sebagai berikut. Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah. Secara sistematis hukum ini dinyatakan sebagai berikut.
aksi = -reaksi
Contoh Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat berjalan, saat menembakkan senapan. Contoh dalam aplikasi terhadapa teknologi yaitu roket dan jet. Prinsip terdorongnya roket ke atas mirip dengan proses saat melepaskan balon yang berisi udara ke atas. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar tersebut dicampur dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas. Gas panas ini menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket

HIPOTESIS
            Arah luncur dari balon yang diarahkan horizontal tetap horizontal, begitu pula dengan arah diagonal dan bawah.

PENGUJIAN HIPOTESIS
Alat dan bahan
Balon mainan 2 buah
Udara

Langkah kerja
1.      Tiup balon hingga mengembang, dan jika udara di dalam balon telah dirasa cukup kemudian jepit balon dengan jari agar balon tidak dapat keluar.
2.      Tegakkan balon ke arah vertikal (seperti pada gambar), lepaskan jepitan jari sehingga balon yang ada dalam udara dapat keluar bebas.
3.      Amati arah keluarnya udara dan arah pergerakan balon.
4.      Lakukan hal yang sama seperti kegiatan pada nomor 2 dan 3, dengan perbedaan arah horizontal, diagonal, dan bawah.

Pembahasan
            Dari percobaan di atas, didapat hasil bahwa ketika percobaan untuk arah horizontal dilakukan, arah udara yang keluar dari mulut balon ke arah horizontal dan arah gerak dari balon sesuai dengan arah semula, namun balon tersebut dengan cepat jatuh karena udara di dalam balon sudah habis. Seperti pada teori disebutkan bahwa hidrogen cair dan oksigen cair mengalami proses pembakaran sehingga gas panas yang dihasilkan mendorong roket ke atas. Ternyata demikian pula dengan balon yang diarahkan horizontal, balon tersebut terdorong ke samping akibat adanya gas yang kita tiupkan ke balon. Pada roket terjadi prose kimia yaitu H2 + O2 à H2O, begitu pula dengan balon, kita sendiri yang meniupkan gas H2O atau uap air pada balon, sehingga balon dapat terdorong ke samping (horizontal). Sama halnya dengan arah diagonal dan ke bawah, arah balon searah dengan arah semula yang kita berikan, dan arah udara berlawanan arah dengan arah balon.

KESIMPULAN

            Dari percobaan di atas, hasil yang didapat sesuai denga hipotesis yang diajukan. Arah pergerakan balon sesuai dengan arah semula, ada yang horizontal, diagonal, dan juga ke bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar